Hayo istilah yang tepat itu “Masuk angin“ atau “Angin masuk “ hehehe...
Saya akan membahas perihal satu istilah ini yang kerap sekali mengganggu kita dalam beraktivitas. Tepatnya karena sejak kemarin bahkan beberapa bulan lalu teman saya Si Reztoe Bumi ini bertanya terus soal masuk angin yang saya anggap sekedar candaan, eh ternyata sampai pagi tadi ditagih juga. Baiklah siapkan sabuk pengaman kita bahasa satu per satu.
A. Apa itu masuk angin?
Anda pasti bertanya-tanya kenapa sich kita bisa mengalami masuk angin. Tapi sebelum kita jauh membahas itu lebih dalam kita sebaiknya mengenali dulu “Masuk angin itu apa“.
Masuk angin?
Sebenarnya, angin tidak benar-benar masuk ke dalam tubuh. Yang benar adalah, tiupan angin menyebabkan suhu tubuh menurun. Lalu, muncul gejala seperti pusing, meriang, pegal-pegal, perut kembung, batuk-pilek dan demam. Di dunia kedokteran, istilah masuk angin adalah bagian dari gejala flu, khususnya yang sering terjadi pada pergantian musim (pancaroba). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Common Cold.
The common cold (also known as nasopharyngitis, rhinopharyngitis, acute coryza, or a cold) is a viralinfectious disease of the upper respiratory tractwhich primarily affects the nose. Symptoms include coughing, sore throat, runny nose, sneezing, and fever which usually resolve in seven to ten days, with some symptoms lasting up to three weeks. Well over 200 viruses are implicated in the cause of the common cold; the rhinoviruses are the most common.
This picture about a representation of the molecular surface of one variant of human rhinovirus (representasi permukaan molekul salah satu varian rhinovirus).
(Weiitzzzzz.... Kalau kata teman saya “Ga british ga keren“ Hehhee... But It doesn't only about keren atau ga keren ya. Tetapi karena memang dalam istilah kedokteran masuk angin itu belum terdefinisikan, selain itu tidak ada salahnya kita juga sesekali mencuri pengetahuan dunia barat. Selama kita tidak terjebak dalam sekulerisme ya tidak apa-apa. Nah.. Loh jadi ngelantur. Menurut dunia kedokteran istilah masuk angin ialah tidak enak badan atau gejala flu. Tidak termasuk golongan flu burung kok)
Kembali menuju waras.
B. Bagaimana kita bisa masuk angin?
Proses terjadinya masuk angin, berbeda dengan pengaruh hawa dingin yang mengenai seluruh tubuh, baik bagian belakang maupun depan. Ini karena, saat suhu udara turun, temperatur tubuh ikut turun. Sementara pada masuk angin, paparan angin umumnya hanya mengenai salah satu sisi badan, sehingga bagian itu saja yang turun suhunya. Misalnya pada perut sehingga kita merasakan mual dan kembung.
Masuk angin akut lebih mudah dikenali, karena biasanya berujung pada gejala flu seperti bersin-bersin dan pilek. Bila masuk angin berlangsung terus menerus, bisa menimbulkan rasa sakit kronis. Hal yang paling sering saya rasakan secara pribadi ialah nyeri leher dan pundak, gara-gara AC. Masuk angin juga bisa menyebabkan perut kembung, karena dibagian tubuh terdapat titik-titik saraf yang berhubungan dengan organ bagian dalam. Jika titik-titik itu kena rangsangan, organ dalam ikut kena. Titik-titik ditubuh itu seperti dapat kita lihat dalam gambar dibawah ini.
(Lebih lanjut nanti akan saya bahas juga mengenai angin duduk. Hehehee.... Anginnya punya lantat ya kok bisa duduk? Wuuushh.... Ngawur)
C. Sebenarnya apa yang menyebabkan masuk angin itu terjadi?
Ada beberapa penyebab kenapa kita menderita gejala masuk angin ini. Diantaranya adalah cuaca dan masuknya udara ke dalam tubuh.
Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme “vasoconstricion“ dimana terjadi penyempitan pembuluh darah kita. Akibatnya mekanisme untuk menghambat pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tidak terjadi Hipotermi. Nah, Vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah ini dapat mengakibatkan peredaran darah di tubuh kita kurang lancar, sehingga hasil metabolisme, dan asam laktat terakumulasi pada otot-otot kita. Akibatnya pegal-pegal dan seluruh tubuh kita tidak enak.
Penyebab lain adalah masuknya udara dan tertelan melalui rongga mulut atau istilah kedokterannya “aerophagi“. Gejala umum yang ditimbulkan adalah perut kembung akibat akumulasi gas dan udara yang masuk terkumpul secara berlebihan di organ lambung. Penderita akan mengalami dyspepsia, yaitu nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada yang mengakibatkan perut terasa penuh, sakit bahkan terasa terbakar. Bisa juga disebabkan oleh kebiasaan merokok. Misalnya saat kita mengendarai motor atau menaiki rolling coster dengan mulut terbuka. Bahkan jika terlalu parah bisa muntah-muntah.
(Tapi yang muntah ga selalu karena kembung loh. Bisa-bisa ibu hamil ikut salah sangka nanti. #Eh).
Banyak yang percaya bahwa masuk angin dapat diatasi dengan kerokan. Benarkah?
(Seumur-umur saya ga pernah namanya kerokan kalau pijet cuma bisa dihitung tangan itu pun sudah bikin kapok sampai sekarang ga mau namanya pijet) .
Well kita bahas kerokan disini.
D. Kerokan?
Coba perhatikan gambar bekas kerokan dibawah ini! Bagi saya ini mirip orang di cambukin atau cakaran macam hehehee....
Banyak orang sangat percaya pada khasiat kerokan hingga baru akan merasa sembuh jika telah dikerok. Konon, warna merah yang timbul pada kulit setelah kerokan adalah pertanda kalau Anda memang masuk angin. Makin pekat warnanya, pertanda makin banyak pula angin yang berdiam di tubuh kita.
(Weiiiittss... Entah mitos ini berkembangnya darimana).
Padahal, itu pertanda bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di permukaan kulit pecah hingga terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok. Dengan kerokan itu banyak orang yang masuk angin merasa lebih baik. Sebab dengan kerokan dan pijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Selain itu, toksin yang menyebabkan pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Nah...loh.
Kita bahas kerokan lebih panjang sedikit.
Kerokan tak hanya populer di Indonesia. Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, Kamboja menjulukinya gah kyol,sementara di China dikenal dengan sebutangua sua. Bedanya, orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam. Biasanya kerokan menggunakan berbagai pilihan minyak dan balsem, yang sering saya lihat masyarakat menggunakan minyak kayu putih.
Kerokan pada dasarnya mirip prinsip pemanasan dengan menggunakan moxa yang sering dipakai saat jarum akupunktur ditusukkan pada tubuh untuk mengatasi masuk angin. Prinsip ini juga tidak jauh berbeda dengan model terapi kop yang biasanya menggunakan alat seperti tanduk, gelas, karet, tabung bambu dan lain-lain.
Berbahayakah kerokan?
Kerokan merupakan salah satu usaha untuk menyeimbangkan suhu tubuh. Guna menjelaskan pola keseimbangan itu, ada konsep dasar pengobatan Cina yang membagi tubuh jadi bagian tubuh panas (disebut “yang“) dan bagian tubuh dingin (“yin“).
Bagian yang meliputi kepala serta tubuh bagian belakang. Sementara yin terdapat pada tubuh bagian depan. Menurut konsep “yin yang“, orang terbilang sehat bila “yin“ dan “yang“-nya dalam keadaan seimbang.
Kalau tidak seimbang, akibatnya ya sakit. “Yang“ terlalu tinggi, “yin“ rendah, ya sakit juga.
Dalam hal masuk angin, penurunan suhu tubuh menyebabkan pembuluh darah di kulit tubuh bagian belakang mengalami penyempitan (konstriksi). Pembuluh darah kulit yang mengalami konstriksi memberi reaksi dingin. Konstriksi itu merupakan efek kompensasi. Saat suhu tubuh bagian belakang menurun, otomatis pembuluh darah kulit berkonstriksi agar seluruh tubuh tidak dingin.
Konstriksi itu bisa mengakibatkan oksigenasi pada permukaan tubuh (terutama bagian belakang) jadi turun atau berkurang, sekujur badan terasa sakit. Selanjutnya, muncul gejala bersin. Nah, tindakan kerokan bisa mengubah suhu tubuh jadi seimbang kembali. Nah loh, jadi konsep dasarnya itu kerokan adalah usaha menyeimbangkan suhu tubuh bukan “mengeluarkan angin“ seperti mitos yang tersebar sejauh ini di masyarakat.
Sampai saat ini belum ditemukan efek samping kerokan. Yang jelas, cara ini bisa menimbulkan ketagihan. Kalau jaringan kulit dikerok, akan timbul reaksi jaringan. Bisa reaksi lokal, atau yang bersifat neural (saraf). Reaksi lokal terlihat langsung, misalnya warna merahnya kulit. Kerokan dengan intensitas kuat dan frekuensi rendah mengenai titik-titik saraf yang berhubungan dengan otak sehingga organ ini menyekresikan hormon endomorfin (B-endorfin, dinorfin, dan enkepalin). B-endorfin menimbulkan rasa nyaman karena ia berfungsi mengendalikan rasa nyeri. Adanya zat-zat itu dalam darah menyebabkan penderita merasa lebih bugar. B-endorfin juga merangsang organ viscera, terutama paru-paru dan jantung, sehingga penderita bisa bernapas lebih lega, serta peredaran darahnya jadi lebih baik.
Penyebab ketagihan pada kerokan adalah zat morfin (endorfin). Padahal, tujuan tubuh mengeluarkan zat morfin hanya untuk reaksi lokal. Karena kebiasaan, penderita pun jadi ketagihan. Nah, masih ingin bertahan dengan cara tradisional ini? Kalau begitu, kerok saja.
Namun untuk ibu-ibu hamil tidak disarankan untuk kerokan. Selain bisa menyebabkan kontraksi dini juga bisa memicu bayi lahir prematur. Jika ada kesempatan akan dibahas di artikel lainnya secara lebih detail.
(Selama kerokan tidak dimasukan ke dalam pasal tindak penganiayaan tidak perlu anda kwatirkan. Hehehee...)
Yang perlu diwaspadai adalah masuk angin yang disertai keringat besar, rasa nyeri atau rasa berat di dada, yang biasa disebut sebagai angin duduk. Kondisi ini bukan sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut, yang bisa menimbulkan kematian dalam 15-30 menit sejak serangan pertama. Karena itu, jika tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun.
E. Apa yang harus dilakukan?
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menindaklanjuti dan mencegah masuk angin. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Minum obat-obatan; jika anda mengalami gejala maag dapat meminum obat anti asam lambung. Bila ada gejala demam dapat minum obat paracetamol. Sedangkan bila ada gejala ketegangan otot bisa meminum obat relaksasi otot seperti myonal.
2. Minum jamu ; jamu atau obat “warung“ yang mirip iklan berbunyi weee..eweess..eweess...bablas angine hanya berfungsi mengeluarkan udara dalam saluran pencernaan (jadi sering buang gas), dan menghangatkan badan karena banyak mengandung jahe, dll. Tapi, kalo jamu-jamu buat pegel-pegel..lebih baik jangan..karena banyak yang mengandung Steroid dan Obat penghilang sakit non steroid (NSAID), yang dapat mengakibatkan banyak komplikasi lain, seperti: Sakit lambung, bahkan sampai lambungnya jebol (bocor)..Hati-hati mengkonsumsinya, jangan keseingan.
3. Jaga makanan dengan asupan nutrisi seimbang. Kurangi konsumsi makanan berlemak, perbanyak konsumsi buah dan sayuran serta kurangi makanan yang mengandung banyak gas seperti kol dan sawi.
4. Lakukan olahraga yang melibatkan aktifitas fisik minimal 3 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit setiap sesi.
5. Istirahat yang cukup; lakukan istirahat tidur selama 6-8 jam sehari.
6. Dan yang penting sesuaikan pakaian yang anda kenakan dengan suhu lingkungan di luar tubuh. Hindari kontak langsung udara luar dengan kulit. Terlebih bila suhu sedang dingin.
7. Untuk anda yang mengendarai sepeda motor, jagalah pusar anda. Bila melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan bermotor tempelkan koyo dipusar anda. Fungsinya bukan untuk menghalau angin, tetapi agar pusar kita tidak dingin, ini ada kaitannya dengan meningkatnya asam lambung kita.
8. Minumlah minuman yang hangat sebelum dan sesudah makan, jangan biasakan minum air es. Ini juga bisa meningkatkan asam lambung dan lama-lama bisa jadi maag, perlu dicatat bahwa penyakit maag bukan hanya disebabkan karena sering telat makan tetapi juga bisa karena faktor ini.
9. Puasa, inilah misteri kehebatan puasa. Jika kita sering berpuasa maka asam lambung kita tetap terjaga. Artinya lambung kita jarang bekerja sehingga asam lambung yang dikeluarkan untuk memproses makanan juga jarang dikeluarkan berlebihan. Tapi ingat, kalo buka puasa jangan terlalu kenyang karena itu sama saja. dan jangan biasakan buka puasa minum yang terlalu dingin.
10. Melakukan Terapi BEKAM. Terapi bekam merupakan sebuah terapi yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. Terapi ini bertujuan untuk :
1.Mengeluarkan Darah Kotor dan toksin
2.Meningkatkan Antibodi tubuh
3.Memperbaiki jaringan organ tubuh
Sekiranya inilah yang dapat saya bahas mengenai Masuk Angin dan kroni-kroninya. Semoga bisa sedikit menambah kelengkapan informasi yang anda butuhkan.
*Diintisarikan dari berbagai sumber.