Senyum ramah itu seperti sebuah magnet. Secara alami tanpa kita minta ia akan menarik orang lain untuk dekat dan ingin bersahabat. Seperti halnya medan magnet yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya, maka muatan listrik dari senyum ramah itu ialah ketulusan. Sikap terbuka dan memang benar-benar senyum yang dipersembahkan dari nuraninya. Bukan senyuman racun, menusuk bahkan membunuh dibelakang sambil menyuapkan sepotong roti ditangannya.
Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen". Demikian pun dengan manusia, ketertarikan seseorang terhadap dirinya lebih banyak dipengaruhi oleh sifat alamiahnya. Salah satunya ialah senyum ramah tadi. Secara tanpa sengaja siapapun yang melihat senyum ramah akan lebih merasa nyaman, tentram untuk memandang. Pengaruhnya sangat besar, seketika bisa saja membuat orang yang tidak kita kenal tiba-tiba mengulurkan tangan menawarkan sebuah pertemanan.
Sebuah medan magnet adalah medan vektor, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Pun demikian dengan sifat ramah manusia itu, ia berkembang dan bahkan berubah selaras berjalannya waktu. Bisa jadi bertambah lebih ramah dan mendamaikan atau bisa jadi uang tadinya ramah berubah menjadi berlawanan arah. Acuh dan sangat tidak bersahabat. Faktor-faktor didalam perjalanan pertemanan itulah yang mempengaruhinya. Teman baru itu datang seperti solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat), kemudian waktu dan perlakuan berperan seperti aliran listrik. Jika ia datang searah (DC) ia mampu menjadikan benda-benda seperti besi menjadi magnet yang baru. Tetapi jika alirannya bolak balik (AC) justru akan menghilangkan sifat magnetik itu sendiri. Jika senyuman ramah ialah magnet maka perlakuanmu ialah aliran listriknya, mau dibawa kemana arahnya itu yang menentukan.
Setuju banget! Keren tulisannya kak... :) Salam kenal!
ReplyDeleteSalam juga Rafiq. Salam Sapa Senyum Sukses Selalu
Delete