"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang
dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Yunus (10):106-107).
Ruwat mobil listrik pak menteri. Sehubungan dengan berita kecelakaan yang menimpa bapak menteri yang terhormat saya turut prihatin, terhatur do'a semoga "luka ringannya" segera dipulihkan.
Bapak menteri yang terhormat. Tanpa mengurangi sedikitpun rasa hormat saya kepada bapak dan terlepas dari tradisi kecongakan. Saya hanya ingin menyampaikan Rasa Kecewa Saya terhadap bapak menteri.
Berikut saya kutip sebuah tulisan dari www.liputan6.com mengenai prosesi ruwatan mobil listrik pak menteri.
"Usai dimandikan dengan air kembang (diruwat) di Solo, mobil listrik Tucuxi merah
milik Dahlan Iskan siap menjalani test�ride 1.000 kilometer. Tes ini akan dimulai
dari Kota Solo menuju Magetan dan berakhir di Kota Surabaya.
Dengan menggandeng dalang kondang Ki Manteb Sudarsono, Dahlan melakukan
ritual tolak bala meruwat mobil Tucuxi yang berdesain futuristik mirip dengan
mobil sport Ferrari. Tak main-main, mandi air kembang untuk mobil listrik ini
menggunakan air yang diambil dari 4 sumber mata air dari empat penjuru mata
angin di Solo.
Dahlan berharap dengan ritual tolak bala ini selama perjalanan test ride ini tidak ada halangan dan berjalan lancar. Selamatan yang dikenal dengan istilah "Murwa Kala" ini ditujukan agar mobil Tucuxi buatan Danet ini terhindar dari segala musibah, kendala dan fitnah. Ia juga berharap mobil ini bisa layak diproduksi massal dan dipasarkan."
Maka siapa yang bisa merubah sebuah musibah ketika Allah Azza wa Jalla menghendakinya terjadi? Tidak ada satu orang pun.
Dan bukankah kenyataan kini telah berbicara? Maka nikmat Tuhan yang manakah yang harus kita dustakan?
"Mobil kok diruwat? Yang diruwat itu kan seharusnya orangnya." (Maaf tetapi bukankah tradisi ruwat itu sendiri telah tergolong kemusyrikan. Dimana sang pelaku lebih percaya akan ritual ruwatan yang mampu mengusir tolak bala ketimbang kepada yang maha Esa. Oh, maaf barang kali bapak memang lebih merasa kalau mobil listrik milik bapak tidak akan sial setelah prosesi ruwatan. Sekali lagi maaf atas sangkaan saya yang awam ini).
Lalu apa sebenarnya ruwatan itu?
Ruwatan merupakan sebuah kepercayaan yang berlandaskan cerita wayang. Ruwatan artinya upacara membebaskan ancaman Batoro Kolo—raksasa pemakan manusia, anak Batoro Guru atau raja para dewa.
Batoro Kolo adalah raksasa buruk rupa jelmaan dari sperma Batoro Guru yang berceceran di laut setelah gagal bersenggama dengan permaisurinya, Batari Uma, ketika bercumbu di langit sambil menikmati terang bulan. Maka Batoro kolo dijanjikan akan diberikan makanan oleh Batoro Guru yaitu manusia yang dilahirkan dalam kondisi tertentu, seperti kelahiran yang menurut perhitungan klenik akan mengalami menderita (sukerto) atau kesialan, juga yang lahir dalam keadaan tunggal (ontang-anting), kembang sepasang (kembar), Kedono-kedini, sendang apit pancuran (laki, perempuan,
laki) dan lain-lain. (Lihat AM Saefuddin, Ruwatan dalam Perspektif Islam , Harian
Terbit, Jum’at 11 Agustus 2000, hal 6).
Itulah orang-orang yang harus diruwat menurut kepercayaan dari cerita wayang. Padahal, cerita wayang itu semodel juga dengan cerita tentang Pendeta Durno yang menyetubuhi kuda lantas lahirlah Aswotomo. Konon Durno diartikan mundur-mundur keno/kena, jadi dia naik kuda betina lantas mundur-mundur maka kenalah ke kemaluan kuda, akhirnya kuda itu melahirkan anak manusia.
Hanya saja anak yang lahir dari kuda ini diceritakan tidak jadi raksasa dan tidak
memakan manusia. Jadi, nilai cerita ruwatan itu sebenarnya juga hanya seperti nilai cerita yang dari segi mutunya saja sangat tidak bermutu, seperti anak lahir dari rahim kuda itu tadi.
Prosesi upacara ruwatan itu bermacam-macam. Ada yang dengan mengubur seluruh tubuh orang/anak yang diruwat kecuali kepalanya, ada yang disembunyikan di tempat tertentu atau pun disiram air kembang seperti mobil listrik milik pak Menteri .
Setidaknya inilah sekelumit mengenai tradisi ruwatan. Masih sangat banyak lagi prosesi-prosesi klenik dalam masyarakat kita yang syarat dengan kemusyrikan. Misalnya saja Tradisi Maeso Suroan yang Digelar di Lereng Semeru untuk menyambut tanggal 1 Suro. Prosesi penamaman kepala sapi disebuah hutan bambu untuk para leluhur diikuti arak-arakan segala macam hasil bumi dan diikuti iring-iringan kesenian Reog lengkap dengan tumpeng dan lainnya.
Dan apakah Batoro Kolo memakan mobil atau berjaga-jaga agar tidak tertimpa musibah? Jika diibaratkan anak ontang-anting mobil pak menteri akhirnya kepanting menabrak tebing. Dan inilah kenyataan yang Allah tunjukan.
Sepak terjang bapak menteri yang terhormat sudah pasti tidak diragukan. Bahkan, hampir semua pemuda mengidolakan (baca: sempat kagum) dengan sosok bapak yang satu ini. Sering saya membaca pemberitaan-pemberitaan mengenai bapak menteri. Mulai dari prestasi-prestasi membawahi Jawa Pos, Komisaris Fangbian Iskan Corporindo (FIC)ataupun di PLN.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama
kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. (red : wikipedia)
Pun demikian sejak menjadi menteri BUMN bapak menteri adalah sosok yang dikagumi (baca: pernah dikagumi). Sering terdengar kabar kurang sedap mengenai bapak, namun segera mungkin saya tepis. Saya berusaha tetap berbaik sangka dan tidak mengurangi sedikit pun pesona bapak dimata saya. Sekali lagi, tanpa mengurangi rasa hormat sebagai seorang bapak yang dijadikan figur. Saya hanya menuliskan uneg-uneg rasa kecewa mengenai ruwatan ruwatan mobil listrik .
Menurut saya bapak seorang yang cerdas dan layak dijadikan panutan. Bahkan, sering setiap pagi saya membaca tweet bapak mengenai ajakan sholat subuh, joging, kerja keras, semangat ataupun sekedar candaan yang mendekatkan dengan 267,852 FOLLOWERSnya.
Pada awal menjabat sebagai mentaeri BUMN bapak memiliki beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah restrukturisasi aset dan
downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha. Namun beberapa kinerja BUMN disorot. Pak Dahlan dianggap gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai
bursa. Adapun, berkat kepemimpinan bapak, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN. Sekali lagi bapak menteri adalah sosok yang sempat melejit sebagai kandidat capres paling populer dikalangan rakyat kecil. Media-media akrab memberitakan keberadaan bapak menteri, baik di kereta ataupun pas lagi nyapu di Bandara Soekarno-Hatta. Ada sebagian yang menganggap hanya pencitraan semata. Namun, saya masih berbaik sangka. "Ah, hanya orang-orang tidak senang yang selalu ribet mencari-cari kesalahan."
Namun sejak membaca berita perihal ruwatan itu. GLEK..!
Rasanya tiba-tiba sejuta curiga dan tanda tanya mencuat ke permukaan. Sungguh diluar dugaan, bapak percaya dengan model klenikan. Bahkan yang jelas-jelas telah kemusyrikan itu tidak diridhoi Allah Azza wa Jalla.
Bapak menteri yang terhormat.
Mungkin ini adalah teguran untuk kita semua, bukan hanya bapak seorang. Tetapi lebih daripada itu ialah hikmah pelajaran yang saya dapatkan dengan mengetahui kabar ini.
Pertama.
Tidaklah kita sebagai manusia patut mencurigai lebih dulu segala kehendakNya. Tidak ada celaka yang dapat ditolak bala jika Allah telah menetapkannya, dan tidak ada sebaik-baik perlindungan kecuali DIA.
Kedua.
Bahwasanya manusia itu tempat keliru yang tak berkesudahan. Tidak pernah ada manusia dengan sosok sempurna. Tidak ada.
Ketiga.
Bahwasanya manusia mudah tertipu dengan pandangan matanya. Sekali lagi ia akan tertipu jikalau hanya melihat dari indera penglihatannya dan mendengar dari pendengarannya. Keduanya tetap harus difungsikan dengan otak dan hatinya. Ya, saya mungkin memang terhanyut dalam pengagungan kepada bapak menteri tercinta.
Dan tentu masih banyak lainnya yang tidak seyogyanya saya uraikan panjang lebar. Mungkin, tidaklah penting siapa sih seorang "Ay" menulis yang tidak ada guna dan manfaatnya. Namun, ini karena rasa hormat dan kagum saya selama ini saya hanya ingin menuliskan uneg-uneg rasa kecewa saja. Tidak lebih. Tidak lebih dari itu.
Bukan pula teguran, sebab saya jauh. Jauh lebih tidak paham dengan pengetahuan yang tidak saya ketahui. Saya, hanya orang awam. Yang mencari tahu dengan ingin tahu saja.
Allah telah menetapkan masing-masing kejadian kepada setiap manusia. Ketika kita menginginkan sesuatu termasuk keselamatan dan terbebas dari kesialan atau marabahaya maka seyogyanya kita meminta kepadaNYA. Allah lebih tahu apa yang pantas untuk kita dapatkan dan yang tidaj layak kita terima. Allah memberi yang kita minta, namun Allah juga menahan yang kita minta. Jika kita mau menerima semua akan terasa penuh makna hingga kita yakin bahwa tidak memberiNya pun adalah pemberian dariNya.
(foto: thejakartapost)
No comments:
Post a Comment