Tersudut diantara nyeri tulang daun dan epidermis.
Nadiku sejenak terhenti,
seketikanya aliran darah berubah menjadi hitam keunguan.
Diam jiwaku dalam tanya,
Resah sukmaku dalam pencarian makna.
Luluh,
Lunglai,
Tersungkur tanpa Daya,
Tak ada Raya,
karena aku adalah Maya.
Kelopak mataku terbuka,
Perlahan dunia memperlihatkanku pada sang lembayung berwarna jingga,
Lembayung yang berayun menarikan irama seruling jaman.
Dalam pekat,
jiwaku terikat,
tanpa syarat,
Tak ada sekat,
karena yang ku tahu inilah mukjizat dari segala nikmat.
Ayda Idaa
Causeway Bay, 6 July 2011
"Lembayung jingga menyanyikan lagu bahagia untuk jaman"
No comments:
Post a Comment